Ibu Lunar, kalau kata mbak Binta.
Brandon tuh dari kemarin udah engga mikirin apa-apa lagi, selain meeting akhir tahun. Bukannya gimana, tapi secara engga langsung, ini kan meeting akhir tahun pertamanya Brandon, sebagai seorang chef executive officer.
Tapi, ini maminya masih belum nyerah, buat ngejodohin Brandon tersayangnya sama wanita terbaik.
Nah si cewek yang mau dijodohin sama Brandon ini, sebenernya sih bukan orang asing ya. Brandon udah kenal dia, semenjak zaman kuliah ya alias temen masa remaja sob.
Loh, by the way emang Brandon kuliaj dimana sih, beb? Ini loh, London School of Economics and Political Science. Lokasinya ya ada di tempatnya Harry Potter alias London, Inggris. Kalau dibilang engga kenal, sebenernya engga juga sih. Soalnya ya mereka emang satu jurusan banget, plek. Cuma ya engga gitu deket aja, paling ngobrol masalah tugas, atau ya karena sesama orang Indonesia dan ekhem, anak konglomerat.
Eh, belum dikasih tau ya, namanya? Raden Girisa Puteri Lunar Argawidjaja. Panjang ye? Iye emang, ini si ibu Lunar, anak orang terkaya nomor 5 se-Asia Tenggara. Engga usah disebutin hartanya apa aja, pusing. Kaum-kaum yang masih musingin tagihan listrik bulanan, nyari diskonan di minimarket, sama berburu voucher free ongkir mah, engga akan paham.
“We both knew, Co. This is a mandatory.” Ucapnya, dengan tatapan yang- YAAMPUN MBAK BINTA SIH SEGEN ASLI.
Brandon, atau yang akrab disapa Nico, sama orang-orang terpilihnya, cuma bisa menghela nafas. “What's your plan, then? I don't wanna make something like marriage as a joke. I have to take this seriously, just in case you want us to make something bullshit like agreement or whatever lah,” jawab Brandon.
“I don't have any boyfriend since the first day I came to this shitty earth, for reasons. Salah satunya, karena gue males buat terlibat drama remaja or whatever they called it. I just want one person, until the last of my breath. And if God says, it's you, why not? You're not a bad person, tho?“
Brandon senyum, tipikal tuan puteri macem begini sih sebenernya yang Brandon butuhin. “You sure, I won't hurt you?“
“At least lo engga akan manfaatin duit keluarga gue doang, kan?”
Brandon sekarang ketawa, yakin bener ini wanita? Ya kan sebenernya bisa aja, Brandon serakah dan pengen tambah kaya. Ayolah, pernikahan sesama konglomerat kaya gini tuh, sebenernya agak bullshit kalau pure karena sama-sama suka doang.
Mereka pasti mau melindungi apa yang mereka punya, caranya dengan nikahin orang yang punya harta sebanding. Kasarnya sih, takut dimanfaatin, kalau sama yang engga sebanding. Kedua, ya buat memperluas bisnis lah apalagi.
Yah, meskipun mungkin ada juga yang engga begitu. Karena dulu kan, Brandon hampir mau dijodohkan sama Binta tuh, karena keluarganya udah percaya banget sama Binta.
“Okay then, let's do this. We can do something like date, if you don't mind? Just to know each other, because engga mungkin, gue nikah sama orang yang gue engga paham gimana. But ya, you're not my first. Gue punya beberapa mantan pacar, dimana hubungan kita udah ditahap yang lo engga usah bayangin, tapi lo pasti tau.”
Lunar menganggukkan kepalanya, yang tandanya ya setuju lah males amat basa basi. “No problem. But first, I need to ask, is she your personal assistant or?”
WADUH, BINTA GEMETAR. Baru aja mau jawab, Brandon udah ngomong duluan. DUH INI KAYANYA RAKYAT KAYA BINTA ENGGA MUNGKIN DIIZINKAN BUAT ANGKAT SUARA, YA?
“She is Archer's personal assistant actually, but my PA has resigned weeks ago, and I cannot find penggantinya secepet itu, that's why ya dia sama gue. Archer, nyari yang baru,” jawab Brandon.
“Your lil bro is COO, right? His position sama pentingnya kaya lo, kenapa dia boleh cari yang lain sedangkan lo harus pake orang dalem?” Tanya Lunar. “Gue orangnya posesif, Nico. Asisten lo harus cowok, gue engga mau tau.”
MAS PAK DEK ARCHER JEMPUT SAYA SEKARANG!!!